15 Mei 2011

Waktu Bertahan Di Tempat Kerja


Oleh : Ita Ratna

Berpindah kerja ke tempat lain itu merupakan hal yang biasa. Tapi, tidak boleh sembarangan, kuasai rambu-rambunya agar tidak tersesat. bagaimana cara yang efektif untuk melamar pekerjaan ke tempat lain sementara Anda masih terdaftar dan terikat di satu perusahaan?

Untuk itu Anda harus mempelajari situasi, kapan waktu yang tepat untuk membuat resume dan menyiasati waktu untuk melakukan interview di sela-sela waktu kerja. Dalam hal ini Anda harus mendapatkan pekerjaan baru tanpa menimbulkan anggapan tidak enak di mata rekan-rekan, terlebih bos Anda.

Jaman sekarang bukan asing lagi, bagi seorang wanita untuk pulang malam dari pekerjaannya. Bahkan hal ini sudah menjadi kebiasaan , untuk seorang  wanita dapat bekerja sampai larut malam.

ISTILAH berangkat pagi-pulang malam sepertinya sudah bukan julukan aneh bagi wanita aktif. Jika ditanyakan kembali, setimpal reward yang didapat dengan apa yang sudah Anda korbankan?

Ya, ada kalanya kita tidak puas dengan penghasilan, maupun jam kerja perusahaan tempat kita bekerja. Sebagian masyarakat sendiri masih beranggapan bahwa dua tahun adalah waktu yang tepat untuk beralih ke pekerjaan baru. Benarkah demikian?

“Jika kita tidak berkontribusi di perusahaan itu, dan rekan kerja lain melihat kita tidak bermanfaat, rasanya setahun di sana pun terkesan lama,”

Kita memerlukan  trik untuk kita menilai diri apa yang harus dilakukan, terutama dengan mempertimbangkan kondisi tempat kita bekerja.

“Di manapun kita bekerja, faktor like and dislike pasti ada. Suasana bekerja itu penting, tapi lebih penting lagi ialah ruang untuk kita berkontribusi agar atasan tidak melulu mencari kesalahan. Saat kita tahu kita bekerja di perusahaan yang menyebalkan, dengan atasan yang menyebalkan juga, buat apa kita masih bertahan?,” tegasnya.

“Keadaan itu bukan salah kita. Sebaliknya adalah salah kita bila masih bertahan. Sekarang, tergantung bagaimana kita memperbaiki keadaan agar lebih baik untuk diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar