31 Mar 2011

Konsistensi Dan Fokus Kunci Sukses Anda


Oleh : Adelina Martha

Apakah selama ini kita sudah konsisten dengan tujuan kita? Apa yang anda kerjakan hari-hari ini? Bekerja sebagai karyawankah? Kuliah di Perguruan Tinggi terkenalkah? Atau bekerja sebagai wirausaha dan membangun kerajaan bisnis Anda sendiri. Konsistensi dan Fokus. Itulah dua kata kunci yang bisa menentukan keberhasilan seseorang. Kedua kata itulah yang digarisbawahi oleh Bapak Arief Munandar diawal pembicaraanya. Potensi sebesar apapun akan menjadi “Tidak Ada Artinya” jika tidak dikelola dengan benar. Potensi yang besar tidak bermakna tidak digunakan secara fokus.  Adapun potensi yang “seadanya” akan memberikan hasil yang luar biasa jika dikelola secara konsisten dan fokus.

Apapun yang anda kerjakan, kerjakanlah secara konsisten dan fokus maka itu akan berhasil sebuah kesuksesan tidaklah muncul hanya dalam sehari, karena jika demikian maka kesuksesan itu juga bisa hilang dalam sehari.

Sebuah kesuksesan adalah buah dari fokus dan konsistensi anda dalam melakukan apa yang anda tekuni. Bahkan seringkali seorang yang sukses, seiring dengan fokus dan konsistensi mereka dalam apa yang mereka kerjakan, menganggap bahwa diri mereka belum sukses sekalipun sudah berada pada titik yang dinilai orang lain sukses. Karena apa?? Karena mereka masih fokus dan konsisten pada apa yang mereka kerjakan, tidak goyah sedikitpun.

Ada sebuah ilustrasi yang dapat kita lihat dari konsep hidup orang China, ketika orang China datang ke Asia Tenggara, mereka kerap dilarang menjadi pegawai di kantor pemerintahan dan pada banyak profesi lainnya. Mereka juga sering tidak dibolehkan memiliki tanah pertanian atau terlibat dalam pertanian. Namun, peluang di perdagangan dan komersial umumnya tidak terhalang. Dengan demikian orang Tionghoa secara konsisten berada di jalur perdagangan sehingga kebanyakan dari mereka besar di area tersebut. Oleh karenanya pendapat yang menyederhanakan bahwa orang Tionghoa “terlahir” sebagai pedagang adalah suatu kesalahan Orang Tionghoa yang ada di sektor bisnis matang secara tidak alamiah. Mereka harus fokus di area bisnis karena dipaksa oleh keadaan. Akan tetapi karena adanya konsistensi tersebutlah mereka menjadi besar. Sekarang yang menjadi pertanyaan buat diri kita semua, Apakah selama ini kita sudah konsisten dengan tujuan kita? Banyak orang yang bingung dengan pertanyaan tersebut.

Agar lebih lagi dalam menetapkan tujuan atau goal yang ingin dicapai, maka beliau menanyakan kepada kita 3 pertanyaan, yaitu:

1. Apakah yang ingin dicapai pada umur 20 tahun, 40 tahun dan umur 60 tahun?
2. Kamu ingin meninggal dunia sebagai apa?
3. Kamu ingin dikenang sebagai apa setelah meninggal dunia?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka akan diperoleh gambaran akan tujuan-tujuan kita, baik itu tujuan dalam jangka pendek, tujuan jangka menengah, ataupun tujuan jangka panjang. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut kita dipaksa untuk merancang langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Tujuan memiliki arti yang penting. Bukankah tanpa tujuan yang jelas kita tidak bisa mencapai hasil apapun yang luar biasa? Bagaimana kita bisa mencapai apa yang kita inginkan jika apa yang kita inginkan (tujuan/goal) tidak kita ketahui?

Oleh karenanya, saran saya mulai saat ini CATAT keinginan-keinginan yang ingin dicapai!!! Mulailah mencatat 100 keinginan-keinginan akan apa yang ingin anda capai dalam selembar kertas. TERBUKTI. Ada banyak keinginan yang dapat di catat sejak masa muda anda, pastilah jikalau saudara amati dari semua keinginan yang anda tulis pasti ada beberapa yang tercapai.

Menurut saya tidak ada salahnya Anda mencoba, toh tidak ada kerugian materiil. Anda hanya perlu meluangkan waktu yang sedikit untuk menuliskan keinginan. Yah, libur nulis di facebook 1 hari lah. Apakah menulis saja sudah cukup. Ada satu kata kunci yang terkait dengan konsistensi dalam mencapai tujuan. Kata tersebut adalah DISIPLIN. Artinya, Anda harus disiplin melakukan action yang sesungguhnya untuk mencapai tujuan tersebut. Hal-hal yang tidak memiliki kaitan dengan pencapaian tujuan yang sudah ditetapkan tidak boleh mengambil terlalu banyak menyita waktu Anda. Dan lakukanlah terus menerus, pandanglah senantisa kepada tujuan anda dan teruslah berusaha mencapainya, jikalau gagal mulailah kembali melakukannya dan fokus.

30 Mar 2011

Beberapa Cara Membangun Kepercayaan Konsumen


Oleh: Emmanuella Chrisnatasha

Di dalam memasarkan produk atau jasa, ada hal yang harus kita perhatikan, yaitu kita harus sanggup untuk membangun kepercayaan konsumen. Dengan kita sanggup membangun kepercayaan konsumen terhadap produk atau jasa yang kita hasilkan, maka kita akan lebih mudah untuk mendapatkan repeat order dan membuat konsumen merasa puas menggunakan produk atau jasa kita dan mempromosikannya kepada saudara dan teman-temannya.

Anda tidak boleh lupa, bahwa cara pemasaran yang paling efektif adalah pemasaran yang dilakukan dari mulut ke mulut, tetapi pemasaran dari mulut ke mulut tersebut akan bisa dilakukan jika konsumen sudah percaya dan suka terhadap produk atau jasa yang kita hasilkan, maka hal tersebut dapat meningkatkan penjualan produk atau jasa kita.

Berikut adalah beberapa cara untuk membangun kepercayaan konsumen :

Selalu menjual produk atau jasa yang bermutu
Barang dan jasa yang kita hasilkan memang harus yang berkualitas baik dan tidak asal-asalan. Terkadang, orang rela untuk mengeluarkan kocek yang sedikit lebih mahal asalkan memang sebanding dengan hasil yang akan diterima. Kualitas memang menentukan apakah orang mau untuk menggunakan kembali produk atau jasa yang kita hasilkan. Misalnya kita menjual produk kecantikan, maka kosmetik yang kita jual haruslah bermutu baik dan terbuat dari bahan yang memenuhi standar kesehatan. Jika kita menjual jasa, misalnya jasa training atau pelatihan, kita harus sanggup memberikan ilmu yang baik yang dapat berguna serta diterapkan di perusahaan yang kita latih. Kualitas sangat menentukan kepercayaan konsumen, karena itu memang produk atau jasa yang kita pasarkan harus yang memiliki kualitas yang baik.

Menyediakan layanan purnajual
Jika kita menjual suatu produk, ada baiknya jika kita menyediakan garansi terhadap produk yang kita hasilkan. Garansi yang kita berikan misalnya berupa service yang mudah atau juga misalnya service gratis jika produk yang kita jual mengalami kerusakan tertentu. Garansi yang kita berikan akan membuat konsumen merasa puas akan produk yang kita hasilkan dan hal tersebut juga merupakan salah satu cara agar membangun kepercayaan konsumen dan juga meningkatkan penjualan kita.

Delivery on time
Jika kita menjual produk kita dan menyediakan jasa delivery atau pesan antar, biasakan untuk on time atau tepat waktu, karena jika kita terbiasa ngaret atau terlambat dalam mengirimkan barang yang dipesan konsumen, maka hal tersebut bisa membuat nama kita menjadi buruk dan membuat konsumen menjadi tidak percaya lagi kepada kita. Ketepatan waktu merupakan salah satu hal yang diperhitungkan oleg konsumen untuk memesan produk kita kembali. Jadi, biasakan untuk mengantarkan pesanan barang tepat waktu, agar konsumen merasa puas dan hal tersebut dapat membangun kepercayaan konsumen terhadap produk yang kita hasilkan dan pasarkan.

24 Mar 2011

Mengarahkan Anak Buah Untuk Tetap Fokus



Oleh : Sonya Nainggolan
Setiap bagian dalam sebuah perusahaan pastilah telah ditetapkan target yang harus dicapai, untuk mencapai target tersebut diperlukan kerjasama tim yang baik. Supaya target tersebut tercapai maka tim tersebut harus fokus pada tujuan yang akan dicapai. Untuk tetap fokus dibutuhkan konsisten yang terus menerus berusaha mencapai apa yang sudah ditargetkan, kadang kala tidak semua orang yang ada di tim tersebut melakukannya dengan konsisten sehingga yang terjadi pekerjaan yang dilakukan hanya rutinitas dan sudah tidak fokus pada apa yang mau diraih. Dan ketika diadakan evaluasi tengah tahun ternyata hasil yang diharapkan masih sangat jauh dari setengah target yang akan dicapai.
Sebelum hal tersebut terjadi sebagai seorang kepala bagian harus dapat mengarahkan anak buahnya untuk tetap fokus pada apa yang akan diraih. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk  tetap fokus pada tujuan adalah memiliki hubungan yang baik di dalam satu tim. Sehingga tidak terjadi persaingan yang kurang sehat diantara tim itu sendiri. Dan tiap orang berusaha mencapai tujuannya masing-masing.

Para manager pun diharapkan dapat mengerti anak buahnya dan memperhatikan, jika ada hal-hal yang dapat menghambat tujuan yang akan dicapai maka dapat diselesaikan secara tim. Jadi bukan hanya manager menetapkan target yang akan dicapai dan menyerahkan begitu saja kepada anak buahnya usaha yang dilakukan untuk mencapai target tersebut. Sangat penting untuk seorang manager mensupport anak buahnya dan bukan hanya menekan anak buah demi tercapainya target.

Berikan umpan balik atas setiap pelaporan yang diberikan anak buah, melalui umpan balik tersebut anak buah akan tahu apakah pekerjaan yang dilakukannya telah sesuai dengan target yang ditetapkan atau tidak, sehingga dapat segera dilakukan perbaikan-perbaikan jika memang masih dirasa kurang memenuhi target. Sehingga selalu ada hubungan timbal balik yang harmonis antara atasan dan bawahan.

Coaching terhadap anak buahpun  sangat diperlukan sehingga kinerja dan keadaan anak buah dapat selalu terpantau. Perhatikan juga alur kerja yang ada sehingga tidak terjadi pekerjaan yang sama dilakukan oleh lebih dari satu orang atau terjadi tumpang tindih pekerjaan. Lakukan evaluasi rutin secara berkala dengan demikian akan selalu terpantau berapa hasil yang sudah dicapai dan jika memang masih jauh dari target maka dapat segera ditetapkan langkah-langkah apa saja yang akan dibuat untuk mengejar ketertinggalan yang ada.

Prinsip Pareto – 80/20 Rule


Oleh: Permata Wulandari
Pada tahun 1906, Italian economist Vilfredo Pareto menciptakan formula matematis yang mendeskripsikan distribusi kekayaan yang tidak merata di negara ini, melakukan observasi bahhwa dua puluh persen dari orang-orang memiliki delapan puluh persen dari total kekayaan. Pada akhir tahun 1940, Dr. Joseph M. Juran secara tidak akurat mengatribusikan 80/20 Rule menjadi Pareto, yang biasa disebut Pareto's Principle. Meskipun ini mungkin salah nama, Pareto's Principle dapat menjadi cara yang efektif bagi anda untuk melakukan pengelolaan.

Setelah Pareto membuat observasi dan menciptakan formula, banyak para peneliti lainya menemukan hal yang sama. Seorang pioneer quality management, Dr. Joseph Juran, bekerja di US pada tahun 1930-1940 menemukan prinsip universal yang biasa disebut "vital few and trivial many".

Sebagai hasilnya, observasi Dr. Juran's mengenai "vital few and trivial many", prinsip bahwa 20% dari sesuatu bertanggungjawab dengan 80% hasil menjadi dikenal dengan Pareto's Principle atau 80/20 Rule. 80/20 Rule berarti bahwa pada setiap sesuatu yang kecil (20 percent) adalah vital dan sesuatu yang banyak (80 percent) adalah sepele. Pada kasus pareto, hal ini berarti 20% orang-orang memiliki 80% kekayaan. Juran menemukan 20% dari kerusakan dalam proses operasi menyebabkan 80% masalah. Kalangan project Manager mengetahui bahwa 20% dari kerjaan memakan 80% waktu dan sumber daya anda. Anda dapat mengaplikasikan 80/20 Rule pada segala hal dari ilmu manajemen sampai dengan dunia fisik.

Anda mengetahui bahwa 20% stock anda pada perusahaan menyebabkan 80% dari keseluruhan asset anda. 80% dari stock anda datang dari 20% supplier anda dan juga 80% dari penjualan anda datang dari 20% staff penjualan. 20% dari staff anda akan menyebabkan 80% dari masalah anda tetapi 20% dari staff anda akan menyediakan 80% produksi anda. Nilai Pareto Principle bagi manajer yang mengingatkan anda untuk berfokus pada 20%. 20% sangat berarti karena 20% memproduksi 80% hasil.

Terdapat teori manajemen yang muncul yang mencoba mengintepretasikan Pareto Principle sebagai cara untuk berproduksi apa yang disebut dengan Superstar Management. Teory ini membantu klaim bahwa semenjak 20% dari orang-orang anda memproduksi 80% dari hasil anda. Anda harus berfokus pada batasan waktu dalam mengelola hanya 20% yang biasa disebut superstar. Teori ini muncul dan mengajarkan kita bahwa berkisar 80% dari waktu operasi perusahaan adalah kurang menghasilkan. Sehingga banyak perusahan hanya menghasilkan sebuah inovasi produk (barang dan jasa) dalam 20% waktu efektif mereka.

Sebagai contoh dari aplikasi Pareto principle, 80/20 rule pada operasi perusahaan adalah kebanyakan mesin-mesin dan begitupun manusia hanya efektif berproduksi pada waktu yang berkisar 20% dari keseluruhan waktu mereka. Aplikasinya adalah pada tenaga kerja yang diberikan jam kerja umumnya pukul 08.00-17.00. Di waktu ini mereka akan efektif untuk berproduksi umumnya hanya sebagian dari waktu tersebut, yang jika dihitung hanya berkisar 20% dari 24 jam.

Pareto principle, 80/20 rule mengajarkan kita untuk lebih berfokus pada 80% waktu anda dan berenergi pada 20% pekerjaan anda. Jangan hanya bekerja dengan cerdas tetapi juga bekerja cerdas pada hal yang tepat. Melalui mengerjakan hal ini anda akan memaksimalkan kekayaan anda.

20 Mar 2011

Perencanaan Proses Produksi


Oleh : Palimirma

Manajemen produksi merupakan proses kegiatan untuk mengadakan kegiatan-kegiatan: perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengkoordinasian (coordinate) dari proses produksi. Selain itu manajemen produksi didefinisikan juga sebagai  usaha pengelolaan  dengan cara optimal terhadap faktor-faktor produksi atau sumber seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada. Tujuan Manajemen Produksi adalah memproduksi atau mengatur produksi barang-barang dan jasa-jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu sesuai dengan kebutuhan.

Kegiatan perencanaan produksi sebagai salah satu bagian dari manajemen produksi sangat menentukan bagaimana suatu produksi berjalan. Tujuan dari perencanaan produksi harus tegas, jelas dan mudah dimengerti. Seringkali perencanaan harus mengalami perubahan, Oleh karena itu perencanaan harus besifat luwes dan terbuka untuk dapat dirubah bila diperlukan. Sifat luwes ini mengakibatkan pelaksanaan kegiatannya harus dimonitor dan dikendalikan terus menerus yang disesuaikan dengan kondisi yang ada namun perencanaan harus tetap pada tujuan yang ditetapkan.

Perencanaan juga merupakan fungsi pemilihan langkah-langkah apa yang harus dilakukan, siapa yang melakukan dan kapan aktivitasnya dilaksanakan. Karena banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhinya maka perencanaan harus dibuat ketat namun tidak kaku, artinya dapat dirubah sewaktu-waktu. Tapi perlu diperhatikan baik-baik agar tidak menimbulkan kesulitan. Perencanaan berawal dari suatu hasil pemikiran yang rasional dimana di dalamnya terdapat dugaan/perkiraan, perhitungan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Selain suatu perencanaan harus memiliki   tujuan yang jelas dan mudah dimengerti, maka perencanaan harus terukur  dan mempunyai standard tertentu.

Perencanaan bisa juga dianggap sebagai tahap persiapan/tindakan pendahuluan sehingga dapat mulai dipikirkan  penyimpangan yang mungkin terjadi.

Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.

Perencanaan produksi sangat erat kaitannya dengan pengendalian persediaan sehingga sebagian besar perusahaan manufacture menempatkan fungsi perencanaan dan pengendalian persediaan dalam satu kesatuan. Ditinjau dari bentuk industri, perencanaan produksi suatu perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya terdapat perbedaan. Banyak hal yang menyebabkan perbedaan tersebut, bahkan pada perusahaan yang sejenis.

Tujuan produksi bagi perusahaan adalah barang dengan spesifikasi tertentu memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan tersebut dituangkan dalam Order Confirmation yang dibuat oleh bagian penjualan. Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan produksi sepenuhnya  dirumuskan oleh sales department, berdasarkan order yang telah diterima. Karena tujuan produksi dirumuskan berdasarkan order yang telah diterima maka dalam fungsi perencanan produksi pengaruh forecasting pada sistem perencanaan produksi dapat dikatakan tidak signifikan. Untuk mencapai tujuan, khususnya dalam perencanaan produksi dan pengendalian persediaan perusahaan perlu menyediakan fasilitas komunikasi dan sistem informasi yang mendukung sistem pengolahan data terdistribusi. Program aplikasi database management system yang terintegrasi dengan sistem lainnya di lingkungan perusahaan sehinngga bagian perencanaan produksi dan pengendalian persediaan memiliki sarana yang cukup handal yang dapat memberikan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat. Bagian perencanaan dengan  mudah dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam menyusun perencanaan produksi.

Agar masing-masing fungsi yang terdapat dalam Sistem perencanaan dan bagian terkait dengan sistem perencanaan produksi dapat menjalankan kerja dan tanggungjawabnya sesuai dengan sistem, maka setiap  personal  disyaratkan mengenal sistem akuntansi komputer dan prosedur yang diterapkan.  Dengan demikian efektifitas kerja dapat ditingkatkan.

Dalam usaha mencapai tujuan perencanaan produksi terdapat berbagai macam permasalahan sesuai dengan proses yang akan dilaksanakan, kemudian dirumuskan bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan secara efektif dan efisien serta bagaimana cara pengendaliannya.  Keberhasilan dalam membuat perencanaan produksi dan pencapaiannya tidak hanya tergantung pada organisasi  bagian perencanaan itu sendiri, melainkan sangat tergantung pada struktur organisasi secara keseluruhan dan sistem  yang diterapkan.

Kegagalan dapat terjadi akibat kesalahan dalam penggunaan sistem informasi tidak efektif, bahkan sering terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan akibat tidak memahami informasi yang ditampilkan  oleh sistem informasi yang tersedia. Manajer bagian perencanaan mutlak harus memahami sistem informasi yang digunakan, karena sistem informasi yang digunakan adalah berbasis komputer maka manajer bagian perencanaan produksi dan pengendalian persediaan serta bagian yang terkait langsung dengan bagian tersebut harus memahami dan mengerti sistem komputer yang digunakan. Jika tidak maka terbuka peluang untuk mengambil keputusan-keputusan yang keliru. Kelancaran proses produksi ditentukan oleh tingkat kematangan penjadwalan produksi. Dalam menyusun perencanaan harus memperhatikan berbagai element dari berbagai bagian sehingga sangat memerlukan sistem yang terintegrasi dan harus didukung dengan fasilitas yang memadai.
Perencanaan produksi dituntut harus lebih besifat (sales oriented) namun di sisi lain tanpa mengabaikan efisiensi dan kelancaran proses produksi. Kemampuan sumber daya manusia sangat tergantung pada sistem yang diterapkan. Tidak jarang orang yang mampu tidak dapat berbuat karena terikat oleh sistem dan fasilitas yang tersedia. Pembagian tugas dan tanggung jawab harus jelas dan dilakukan pengukuran efektifitas kerja. (Standard Operational Procedure) dan (Standard Instruction Process) harus dipahami oleh bagian operasional dan juga bagian perencanaan.   

Perencanaan produksi sangat tergantung pada kapasitas, jenis perusahaan, sumberdaya  dan jenis produksi yang dikerjakan. Berdasarkan hal tersebut perusahaan yang mengerjakan order yang terputus-pustus berdasarkan permintaan pelanggan yang pemenuhannya pada waktu yang akan datang,  tingkat kesulitan dalam menyusun perencanaan jauh lebih sulit  dibanding perusahaan yang mengerjakan produksi continue. Pengukuran keberhasilan perencanaan tidak tepat untuk dibandingkan dengan perusahaan lain karena perbedaan kelengkapan, kapasitas dan sumberdaya  apalagi dibanding dengan perusahaan lain yang tidak sejenis.

Faktor penting dalam melakukan pengukuran adalah standar produksi meliputi waktu, mutu, jumlah yang dapat dihasilkan berdasarkan penelitian yang dilakukan pada jangka waktu tertentu di perusahaan ini. Pengukuran perlu dilakukan secara terus-menerus sehingga keputusan yang diambil untuk pengembangan jangka panjang mempunyai dasar yang obyektif.
Fungsi perencanaan produksi yang bertanggung jawab atas tersedianya material produksi dan material pembantu agar  proses produksi dapat berjalan sesuai rencana yang ditetapkan. Keperluan meminimumkan persediaan berhubungan dengan besarnya biaya yang diperlukan  oleh persediaan yaitu :
Pada dasarnya perencanaan produksi agregat merupakan suatu proses penetapan tingkat output/kapasitas produksi secara keseluruhan guna memenuhi tingkat permintaan yang diperoleh dari peramalan dan pesanan dengan tujuan meminimalkan total biaya produksi.

Salah satu metoda perencanaan produksi yang banyak digunakan misalnya perencanaan Agregat. Sebagai contoh, beberapa fungsi perencanaan agregat adalah sebagai berikut;
1.    Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap rencana strategi perusahaan
2.    Alat ukur performansi proses perencanaan produksi
3.    Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi
4.    Memonitor hasil produksi aktual terhadap rencana produksi dan membuat penyesuaian
5.    Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target dan membuat penyesuaian
6.    Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan jadwal induk produksi.

15 Mar 2011

Sikap Pemimpin Bila Menghadapi Masa Sulit


Oleh : Irish Kiseki


Beberapa waktu yang lalu saya mewawancara seorang penting yang pernah menjabat sebagai seorang menteri sebuah departemen di pemerintahan Indonesia. Banyak hal yang saya dapatkan dari beliau, tentang pengalamannya; baik suka maupun duka dan bagaimana dia mengatasi akan setiap persoalan dan masalah yang datang menghadang dia. Salah satunya adalah ketika dia menghadapi masa ketika Indonesia mengalami perekonomian yang kurang baik, dimana  beliau  di terpa kabar-kabar yang kurang sedap didengar.
Saya sangat terkesan ketika ada satu pertanyaan yang menggelitik hati saya dan saya utarakan kepada beliau dan memberikan jawaban yang sangat simple, yaitu bagaimana beliau ketika menghadapi masalah sulit dan di terpa dengan kabar-kabar yang tidak benar, beliau tetap berdiri dan  tetap memberikan keyakinan bagi karyawan  atau anggota tim nya bahwa semua masalah yang terjadi dapat diselesaikan bila bersama-sama mengahadapinya. Beliau tidak langsung mengundurkan diri dan meninggalkan akan pekerjaannya dan anak buahnya sendirian, tetapi justru beliau menciptkan rasa aman dan kepercayaan kepada anak buahnya untuk bekerja dengan berpikiran  positif dan tetap bersatu. Dari jawaban beliaulah saya membuat tulisan ini yaitu bagaimana cara kita sebagai seorang pemimpin dalam mengatasi suatu masalah atau persoalan yang mungkin datang secara tiba-tiba yang mungkin tanpa kita duga terjadi begitu saja dengan menciptakan suatu atmosfer ketenangan dan rasa aman serta nyaman bagi anak buah atau karyawan kita , sehingga suasana dan kinerja mereka tetap tidak berubah.
Mungkin bila suasana atau kondisi perusahaan yang terjadi terasa tenang dan sepertinya tidak akan mungkin terjadi badai. Atau sekalipun mungkin terjadi tapi paling tidak dapat diatasi sesegera mungkin. Tetapi bagaimana bila yang terjadi justru sebaliknya? Dengan perkembangan perekonomian jaman sekarang yang tidak menentu, bahkan terdengar kabar bagaimana harga barang-barang pokok mulai naik sementara harga rupiah melemah, dan tentu kabar sedemikian cukup dapat meresahkan akan setiap orang yang mendengar. Tidak terkecuali dengan (mungkin) karyawan atau anak buah kita.
Bila sudah terjadi demikin peran apakah yang harus diberikan oleh seorang pemimpin dalam meredakan akan situasi yang (mungkin) memang tidak diharapkan bagi sang pemimpin. Karena dapat dipastikan akan mempengaruhi kinerja dari karyawan atau anak buah yang dipimpinnya. Dengan gaji yang dihasilkan sekarang bila dibandingkan dengan harga-harga diluar pastilah terjadi kekurangan disana-sini. Maka timbullah keresahan dan berdampak akan lesunya keinginan untuk berproduksi.
Disinilah letak peranan seorang pemimpin sangat di perlukan untuk meredam dan menenangkan akan kondisi dan situasi yang terjadi dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi anggota tim atau anak buahnya untuk tetap berkarya dan bekerja dengan semangat. Dan sebagai pemimpin dapat dengan tenang berpikir dengan mulai menganalisa situasi dan kondisi yang terjadi dan kemudian mulai memilah-milah dan lebih bagus lagi dapat mengelompokkan masalah/persoalan-persoalan mana yang sama untuk kemudian mulai di bicarakan dan di pikirkan bersama-sama dan tentu saja disini kepentingan sang  pemimpin harus di nomor duakan terlebih dahulu. Setelah mendapatkan kata sepakat barulah membahas akan masalah-masalah yang lain.
 Fungsi kepemimpinan seorang pemimpin bukan hanya dapat memimpin sebuah perusahaan kearah keuntungan semata saja tetapi juga bagaimana dapat meng-eksplorasi SDM yang dimiliki oleh setiap anak buahnya dengan seluas-luasnya dan semaksimal mungkin, dengan cara dapat menciptakan rasa aman bagi setiap karyawan atau anak buahnya untuk dapat bekerja dan berkarya dengan nyaman.